Sabtu, 12 Agustus 2017

Mengenal Jenis Kanker Neuroblastoma Yang Menyerang Balita.


Jika kamu adalah orangtua, kamu patut waspada bila mendengar jenis kanker satu ini, jenis kanker yang satu ini rentan menyerang anak-anak di bawah usia 5 tahun. Kanker neuroblastoma adalah kanker langka yang menyerang dan berkembang dari neuroblast atau sel-sel saraf yang belum matang pada anak.

Berbeda dengan jenis kanker lain, yang hanya menyerang satu tititk. Kanker ini dapat terdapat dimana saja, misalnya jika kanker ini terdapat pada bagian saraf tulang belakang maka bagaian tubuh anak akan mengalami lemah, mati rasa, atau mengalami gangguan pergerakan.

Selain itu kanker ini juga dapat menyerang bagian perut, dada, leher, tulang, bahkan sum-sum tulang belakang, gejala yang di timbulkan akan berbeda tergantung dimana kanker ini tumbuh, seperti yang sudah di jelaskan di atas.

Beberapa gejala yang timbulkan kanker ini cukup mudah untuk dikenali, berikut beberapa gejala kanker neuroblastoma :

  • Demam
  • Hilang nafsu makan
  • Penurunan berat badan

Penyebab Neuroblastoma.

Sama seperti jenis kanker lainnya, penyebab pasti dari kanker ini belum bisa di pastikan yang sebenarnya. Ada kemungkinan besar penyebab adari kanker ini hampir sama dengan penyebab jenis kanker lainnya seperti faktor lingkungan, genetik, dan ras.

Namun kemungkinan terbesar penyebab kanker ini, adalah berasal dari sel-sel saraf yang belum matang, pada dasarnya neuroblast berkembang pada saat bayi masih menjadi janin, neuroblast dalam arti lain perkembangannya ada pada saat di rahim ibu dan akan hilang dan berhenti saat janin di lahirkan. Dan setelah manusia lahir tidak ada lagi neuroblast yang tersisa, jika pun ada neuroblast akan secara bertahap matang dan menghilang dengan sendirinya.

Namun pada kasus kanker ini, bukannya matang dan menghilang, melainkan terus berkembang dan membentuk tumor. Nah untuk tingkat keparahan dari kanker ini di bagi menjadi 4 tahapan. Pada tahap pertama sel kanker ini belum menyebar dan hanya terdapat pada satu bagian saja. Lalu pada tahap kedua kanker belum menyebar tapi deapat menjangkau area kelenjar getah bening. Sedangkan pada tahap ke tiga dan ke empat kanker sudah mulai menyebar yang jika di biarkan akan semakin parah karena pada tahap akhir kanker ini telah menyebar luas ke bebrapa bagaian tubuh lain.

Pengobatan Kanker Neuroblastoma.

Untuk prosedur pengobatan kanker ini tergantung dari tingkat keparahan dan tempat dimana kanker ini tumbuh, pengobatan yang di anjurkan untuk kanker ini hampir sama dengan penanganan jenis kanker lainnya, seperti operasi pengangkatan tumor, kemotrapi dan radiotrapi.

Saat prosedur opersi di gunakan dokter akan memastikan, jika sel kanker tidak tumbuh di organ vital anak, misalnya saat kanker ini tumbuh di bagian dekat paru-paru atau saraf tulang belakang, maka pilihan untuk mengangkat keseluruhan sel tumor akan sangat berbahaya, dan sebagai gantinya dokter akan menggunakan metode pengobatan kemotrapi atau radiotrapi.

Prosedur operasi umumnya di gunakan, setelah dokter melakukan tindakan kemotrapi setelah ukuran tumor mengecil, prosedur operasi di lakukan untuk mengangkat dari keseluruhan sel tumor, tindakan yang mengkombinasikan operasi dan kemotrapi ini di terpkan pada penangana kanker stadium 2. Sedangkan untuk penanganan kanker stadium lanjut 3 dan 4, kombinasi dari ketiganya bisa dilakukan, tindakan operasi akan menjadi pembuka untuk mengangkat sel tumor yang selanjutnya akan di bersihkan oleh metode pengobatan kemotrapi dan radiotrapi.

Besarnya dosis kemoterapi yang diberikan atau lamanya proses penyinaran radiologi yang dilakukan pada pasien neuroblastoma akan tergantung dari tingkat keparahan penyakit itu sendiri. Makin tinggi tingkat keparahan neuroblastoma, maka dosis dan penyinaran akan makin ditingkatkan.

Stadium Akhir Pada Bayi Usia Di Bawah Satu Tahun.

Ini merupakan suatu keajaiban yang Tuhan berikan yang bahkan tidak bisa di jelaskan secara medis maupun logika, menurut peneliti jika kanker ini menyerang bayi dibawah usia satu tahun yang terdiagnosis kanker stadium akhir dan telah menyebar ke bagian tubuh lain. Tindakan pengobatan seperti opersi, kemotrapi, dan radiotrapi terkadang tidak perlu dilakukan, karena kanker ini akan hilang dan sembuh dengan sendirinya. Sungguh mukjizat Tuhan sangat besar dampaknya.

Komplikasi Neuroblastoma

Secara jangka panjang, penyakit neuroblastoma berpotensi menyebabkan komplikasi, di antaranya:

  • Masalah pendengaran
  • Gangguan pertumbuhan
  • Penyakit jantung
  • Penyakit ginjal
  • Kemandulan
  • Kanker lainnya


Jumat, 11 Agustus 2017

Mengenal Kanker Endometrium.


Hai ladies, pernahkah kamu mendengar istilah kanker endometrium? jika belum kamu harus segera mencari informasi tentang penyakit ini. Tahukah kamu kanker endometrium adalah kanker yang menyerang endometrium atau lapisan rahim bagian dalam.

Gejala dari kanker ini cukup mudah untuk di kenali, di bawah ini gejala-gejala yang biasa di timbulkan oleh kanker endometrium, berikut rinciannya :

  • Keluarnya darah dari vagina meskipun bukan di masa menstruasi.
  • Nyeri di bagian panggul.
  • Nyeri saat berhubungan seksual.
  • Keluarnya nanah encer atau nanah yang disertai darah dari vagina.
  • Keluarnya darah dari vagina meski telah menopause.

Sama halnya dengan jenis kanker lainnya, kanker ini pun memilki tingkat keparahan yaitu sudah seberapa luas penyebaran kanker ini pada rahim kamu, untuk lebih jelasnya, di bawah ini ada 4 tahapan untuk mengukur tingkat keparahan kanker ini.

  • Stadium satu, kanker masih berada di dalam rahim.
  • Stadium dua, kanker sudah menjalar ke leher rahim.
  • Stadium tiga, kanker sudah menjalar ke luar rahim (biasanya baru mencapai kelenjar getah bening panggul) tapi belum mencapai kandung kemih atau usus besar.
  • Stadium empat, kanker sudah menjalar ke kandung kemih, usus besar, atau bahkan sudah menyerang bagian tubuh lainnya.

Penyebab Kanker Endometrium.

Kemungkinan terbesar peyebab kanker ini adalah akibat dari ketidakseimbangan hormon progesteron dan estrogen di dalam tubuh wanita, saat kadar hormon progesteron terlalu rendah di bandingkan dengan estrogen sehingga menyebabkan terjadinya penebalan pada lapisan rahim. Jika penebalan terus terjadi, maka sel-sel kanker akan tumbuh seiring waktu. Tapi hal ini belum bisa di jadikan acuan munculnya kanker endometrium, karena sampai saat ini para ahli belum memastikan penyebab asli dari kanker ini.

Namun di bawah ini ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko munculnya kanker ini, berikut rinciannya :

  • Kelebihan berat badan (obesitas).
  • Sudah memasuki masa menopause.
  • Mengalami menstruasi di usia yang terlalu dini atau memasuki masa menopause yang lebih lambat dibandingkan wanita pada umumnya.
  • Belum pernah hamil.
  • Menderita sindrom hereditary nonpolyposis colorectal cancer (HNPCC).
  • Menjalani pengobatan dengan tamoxifen (obat terapi hormon untuk penderita kanker payudara).

Diagnosis Kanker Endometrium.

Hati-hati untuk kamu yang perempuan, jika  sering mengalami sakit pada panggul, nyeri selama melakukan hubungan seksual, dan kerap mengeluarkan nanah atau darah dari vagina (setelah memasuki masa menopause). Bisa jadi itu adalah awal dari munculnya kanker endometrium ini.

Jika kamu mengalami hal di atas, segera periksakan ke dokter spesialis untuk penanganan lebih lanjut, hal pertama yang akan di lakukan tim medis yaitu mereka akan mengumpulkan informasi berupa gejala, riwayat medis pribadi dan keluarga, maka dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan untuk memastikan diagnosa.

Beberapa jenis pemeriksaan yang mungkin dilakukan oleh dokter untuk mendiagnosis kanker endometrium adalah:

  • Pemeriksaan area panggul (pelvis) Pemeriksaan ini bisa di lakukan dengan tangan kosong untuk memeriksa ada atau tidaknya kelainan pada rahim atau indung telur, selain itu pemeriksaan ini juga bisa dilakukan dengan menggunakan bantuan alat yang bernama speculum untuk melihat adanya kelainan pada vagina dan leher raim.
  • Histeroskopi. Dalam pemeriksaan ini dokter akan melibatkan alat khusus yang dimasukan kedalam vagina yang di lengkapi dengan kamera kecil dan lampu untuk memeriksa endometrium dan leher rahim. alat ini di sebut dengan histeroskop.
  • USG transvaginal. Selain histerokopi, dokter juga memiliki alat khusus bernama tranducer yang bisa memancarkan gelombang ultrasound ke dalam rahim melalui vagina. Melalui pemeriksaan ini dokter akan memeriksa ketebalan dan tekstur endometrium.
  • Biopsi.  Sedangkan untuk ini, dokter akan mengambil sampel jaringan dari lapisan rahim, kemudian akan di bawa ke laboratorium untuk mendeteksi sel-sel kanker ini.

Pengobatan Kanker Endometrium.

Pengobatan kanker endometrium tergantung dari tingkat keparahan penyakit dan kondisi kesehatan pasien itu sendiri. Berikut ini pilihan pengobatan yang tersedia, di antaranya:

  • Bedah salpingo-oophorectomy. Ini merupakam prosedur paling umum di gunakan dalam kasus kanker endometrium. Dalam prosedur ini dokter akan mengambil tindakan pengangkatan indung telur dan saluran sel telur dari rahim.
  • Bedah hisrektomi.  Hampir sama dengan prosedur Bedah salpingo-oophorectomy. prosedur ini pun melakukan tindakan pengangkatan namun bedanya prosedur ini melakukan pengangkatan keseluruhan yang ada di rahim.
  • Kemotrapi. Prosedur ini tidak melakukan tindakan operas, namun dengan pemberian obat-obatan berupa pil atau cairan yang akan di masukan kedalam larutan infus.
  • Terapi radiasi.   Sama seperti kemoterapi, tujuan terapi radiasi adalah untuk menghancurkan sel-sel kanker, namun dengan menggunakan pancaran energi tinggi. Terapi radiasi biasanya dikombinasikan dengan metode pengobatan lain, salah satunya dengan kemoterapi. Jika kanker sudah menyebar, terapi radiasi biasanya dikombinasikan dengan kemoterapi untuk menurunkan risiko kanker kambuh. Selain itu, kombinasi terapi radiasi dan kemoterapi juga akan dijadikan pilihan jika kondisi pasien tidak memungkinkan untuk menjalani operasi.
  • Terapi hormon. Sebenarnya metode ini jarang diterapkan karena tidak seefektif metode pengobatan lainnya. Melalui terapi hormon, dokter akan memberikan obat-obatan untuk menurunkan kadar hormon estrogen atau menaikkan kadar hormon progesteron untuk memperlambat pertumbuhan sel kanker.

Secara pasti memang kanker ini belum di temukan penyebab yang sebenarnya, namun dengan kamu selalu menerapkan pola hidup sehat, olahraga yang teratur, menjauhi seks bebas. akan memebantu kamu menjauhi dari berbagai jenis penyakit salah satunya ya kanker ini. Jadi mulai dari sekarang selau terapkan pola hidup sehat dan selalu berpikir positive.

Kamis, 10 Agustus 2017

Mengetahui Resiko Kanker Usus Besar Saat hamil.



Untuk mendeteksi ibu hamil terkena kanker usus besar atau tidak, sangat sulit untuk mendeteksinya, karena gejala yang di timbulkan oleh kanker usus ini hampir sama dengan gejala kehamilan pada umumnya. Oleh karena itu, ibu hamil wajib mengetahui lebih banyak lagi mengenai kanker usus besar untuk menjaga segala kemungkinan yang bisa saja terjadi.

Gejala Kanker Usus Besar Pada Ibu Hamil.

Seperti yang sudah di sebutkan di atas, sangat sulit untuk mendeteksi kehadiran kanker usus besar saat kehamilan, karena gejala yang di timbulkan hampir sama, gejala seperti mual, muntah, nyeri perut, sembelit, dan anemia di timbulkan juga oleh kanker usus besar,  jadi akan sangat sulit membedakan mana gejala kehamilan dan kanker usus yang sebenarnya. Kanker ini akan terdeteksi jika metastatis telah menyebar secara luas, biasanya pada kehamilan semester akhir.

Bagaimana Cara Dokter Mendiagnosis Kanker Usus Besar Saat Hamil?.

Tim medis akan melakukan tindakan endoskopi, yaitu tindakan yang menggunakan intervensi radiologi atau bedah yang relatif aman, Endoskopi akan di lakukan jika kamu memang terindikasi kuat mengalami kanker usus besar, tindakan ini akan di lakukan jika kehamilan kamu memasuki trimester kedua itupun bila memungkinkan melakukan tindakan ini

Resiko Kanker Usus Besar Untuk Janin?.

Dari berbagai bukti yang di temukan tentang resiko kanker ini, tidak di temukan resiko yang berbahaya untuk kelangsungan hidup si janin. yang wajib di waspadai adalah jika kanker usus yang kamu derita sudah parah, ada beberapa kemungkinan yang bisa saja terjadi pada janin yang kamu kandung.

Namun jangan khawatir kasus tersebut sangat jarang di temukan, dari kasus yang di temukan, dokter tidak harus melakukan tindakan aborsi terapeutik untuk sang ibu.

Lalu Bagaimana Pengobatan Usus Besar Yang Tepat Untuk Ibu Hamil?.

Pengobatan akan melibatkan para ahli kandungan, perinatologist, ahli bedah kolorektal, dan ahli onkologi radiasi dan medis untuk memastikan bahwa kamu akan diobati sedini mungkin. Opersi akan di lakukan bila usis kehamilan kamu memasuki minggu ke-20, ini di lakukan karena dokter menunggu kematangan usia janin yang kamu kandung.

Kemoterapi bantuan dengan 5-fluorouracil (5-FU) bisa dianjurkan untuk Anda jika Anda berada di tumor stadium III, tetapi ingatlah untuk mendiskusikan dengan seksama resiko dan manfaatnya dengan dokter. Komplikasi paling berbahaya bisa terjadi jika Anda mendapatkan kemoterapi dari minggu ke-3 sampai ke-12 usia kehamilan. 5-FU dalam beberapa kasus telah dikaitkan dengan aborsi spontan serta kelahiran waktu normal selama trimester pertama.

Selain itu, radioterapi bantuan bisa digunakan dalam pengendalian kanker rektum. Terapi radiasi pada panggul tidak dianjurkan selama kehamilan karena potensi berbahaya bagi janin. Paparan radiasi pada janin harus diukur oleh dokter dalam setiap radiasi selama kehamilan. Radiasi panggul setelah persalinan bisa dipertimbangkan, tetapi harus didiskusikan dengan pasien karena ini bisa menyebabkan ketidaksuburan.

Nah pertanyaannya apakah ini akan mengganggu proses kelahiran nanti? jawabanya tidak, selama tumor distal tidak menyumbat jalan lahir atau karsinoma dinding rektum  anterior. Anda harus menjalani pemeriksaan plasenta yang seksama untuk metastatis.

Selasa, 08 Agustus 2017

Tahukah Kamu Apa Itu Kanker Sarkoma Ewing.?




Bagi kamu yang belum pernah mendengar kanker sarkoma ewing, artikel ini akan sedikit menjelaskan seperti apa kanker sarkoma ewing itu.

Kebanyakan kasus di dunia ini, kanker sarkoma ewing terjadi pada orang ras kulit putih yang rentan menyerang orang usia sekitar 10-20 tahun, tapi tidak menutup kemungkinan orang dewasa pun dapat terkena kanker ini.

Berdasarkan tempat tumbuhnya, kanker ini tidak hanya fokus pada satu anggota tubuh lainnya, tidak sama halnya dengan kanker payudara atau kanker lainnya yang akan menyerang area di sekitarnya saja, sel ini bisa berada di mana saja khususnya di area tubuh bagian jaringan lunak, seperti yang akan kami jelaskan di bawajh ini.

  • Kanker tukang ewing.  sekian besar kanker sarkoma ewing terjadi pada tulang, seperti tulang panggul atau paha, yang menurut statistik sekitar 87% kasus kanker sarkoma ewing menyerang tulang.
  • Kanker jaringan lunak (extraosseous),    Sel kanker ini akan mneyerang jaringan lunak di sekitar tulang seperti otot dan tulang rawan. Kanker ini biasanya akan muncul pada area tubuh bagian tangan, kaki, kepala, leher, dan perut.
  • Peripheral Primitive Neuroectodermal Tumor (pPNET). Sarkoma Ewing jenis ini terjadi pada jaringan saraf dan dapat ditemukan di berbagai organ tubuh.
  • Tumor Askin. Ini merupakan tumor jenis pPNET yang terjadi pada bagian dada.

Penyebab Dan Faktor Resiko Munculnya Sarkoma Ewing.

Sama seperti kasus kanker kebanyakan, kanker sarkoma ewing ini pun tidak bisa di katakan dengan pasti apa penyebab pasti dari kanker ini. Namun di perkirakan mutasi DNA pada jaringan ikat terutama jaringan tulang, setelah lahir, yang menjadi pemicu utama munculnya sel kanker ini.

Memang tidak bisa di pastikan secara pasti penyebab kanker ini karena keturunan, namun dari berbagai penemuan pemicu kanker seperti paparan radiasi, senyawa kimia, atau faktor lingkungan lain tidak terbukti menjadi penyebab munculnya sel kanker sarkoma.

Faktor resiko dari anak-anak samapai remaja di pengaruhi oleh pertumbuhan tulang yang sangat cepat, sementara pada bayi, faktor memiliki hernia umbilikalis yang menjadi faktor pemicu terkena knker sarkoma ewing, sedangkan pada orang dewasa, faktor resiko di pengaruhi oleh pola hidup yang tidak sehat.

Gejala Sarkoma Ewing.

Untuk gejala yang di timbulkan kanker ini, cukup mudah untuk di deteksi. Gejala ini umumnya muncul pada anak-anak yang terkena kanker sarkoma ewing.

  • Nyeri, bengkak, dan kaku di daerah munculnya tumor selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Pada anak-anak, gejala-gejala ini sering disalahartikan sebagai cedera akibat berolahraga atau aktivitas fisik lainnya.
  • Munculnya benjolan di kulit yang terasa hangat dan lunak ketika disentuh.
  • Suhu tubuh rendah selama berhari-hari. Pada beberapa kasus, pasien akan menderita demam tinggi.
  • Sulit berjalan akibat nyeri kaki.
  • Nyeri tulang yang bertambah parah pada saat berolahraga atau pada malam hari.
  • Patah tulang tanpa sebab yang jelas.
  • Kehilangan berat badan.
  • Mudah lelah.
  • Paralisis atau kehilangan kontrol atas kandung kemih jika sarkoma Ewing terjadi pada tulang belakang.

Diagnosisi Sarkoma Ewing.

Untuk diagnosisnya dapat di lakukan dalam beberapa cara di bawah ini :

  • Pemeriksaan fisik, merupakan langkah pertama yang di lakukan dokter untuk memeriksa pada bagian mana kanker ini berkembang.
  • Pemindaian, di lakukan untuk memeriksa jaringan mana yang mendapat keganasan sel kanker ini.
  • Foto Rontgen,  tahap ini di butuhkan untuk mengetahui letak sel kanker pada jaringan tubuh, sehingga dapat di perkirakan letak dan jenis keganasan.
  • Scan Tulang.  Pemeriksaan ini bertujuan untuk menemukan sel kanker di dalam tulang pasien.
  • Pemeriksaan MRI digunakan untuk mendapatkan gambaran rinci dari organ dalam tubuh, serta mendeteksi keberadaan dan lokasi jaringan tumor.
  • CAT/CT scan. Metode pemindaian menggunakan CT scan hampir mirip dengan metode foto Rontgen, namun dengan hasil gambar yang lebih rinci dan akurat.
  • PET scan. Metode pemindaian PET scan adalah dengan menginjeksikan glukosa radioaktif pada organ yang diduga mengalami kanker. 
  • Biopsi. Biopsi dilakukan dengan mengambil sampel jaringan dari organ yang diduga mengalami kanker. Sampel jaringan kemudian dilihat di bawah mikroskop untuk mengevaluasi keberadaan kanker

Tahapan Pertumbuhan Kanker Sarkoma Ewing.

  • Stadium 1. Menandakan bahwa kanker berukuran kecil dan masih tetap ada di dalam organ tempat kanker berasal.
  • Stadium 2. Menandakan bahwa kanker belum menyebar ke jaringan di sekitarnya, namun ukuran kanker sudah lebih besar dari stadium 1. Terkadang pada stadium 2, sel kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening yang paling dekat dengan organ kanker.
  • Stadium 3. Menandakan bahwa kanker sudah membesar dari stadium 2 dan sudah menyebar ke jaringan lain atau kelenjar getah bening di sekitar kanker.
  • Stadium 4. Menandakan bahwa kanker sudah menyebar dari organ tempat kanker berasal. Kondisi ini dinamakan metastasis.

Pengobatan Sarkoma Ewing.

Sebelum pihak medis melakukan pengobatan lanjutan, mereka perlu memperhatikan beberapa prosedur untuk menentukan pengobatan seperti apa yang tepat dan efektif. Para ahli medis akan memperhatikan hal-hal berikut ini.

  • Ukuran dan stadium kanker.
  • Daerah penyebaran kanker.
  • Kesehatan pasien secara umum.
  • Preferensi pengobatan yang diinginkan pasien.

Sementara metode pengobatan dapat di lakukan dengan berbagai macam tindakan seperti di bawah ini.

  • Kemotrapi.  Tindakan pengobatan seperti ini, adalah yang paling umum di gunakan. Pengobatan ini di lakukan dengan menggunakan cara menginjeksikan obat-oabatan kimia untuk membunuh sel kanker secara bertahap. selain itu jenis pengobatan ini bisa di kombinasikan dengan metode pengobatan lainnya.
  • Radiotrapi.   Berbeda halnya dengan kemotrapi yang menggunakan metode menyuntikan obat-oabatan kimia untuk membunuh sel kanker. Radiotrapi merupakan pengobatan dengan menggunakan sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel kanker tesebut, jenis sinar yang biasanya di pakai adalah sinar X.
  • Pembedahan.  Tindakan pemebedahan di lakukan untuk mengangkat sel kanker selain fungsi dari tindakan ini adalah bila sel kanker ini telah menyebar ke jaringan tubuh lain, dokter akan memberi tindakan amputasi pada bagian tubuh yang terkena kanker tersebut.
  • Transplantasi sel punca (stem cell). Penobatan ini biasanya di gunakan untuk pasien dengan stadium lanjut (stadium 3). Karena pada stadium ini kemotrapi yang di lakukan pada pasien menggunakan dosis obat yang sangat tinngi, sehingga dapat menimbulkan kerusakan pada sel-sel sumsum tulang belakang yang pada dasarnya berfungsi sebagai regenerasi anggota tubuh, dan sebagai tindakan untuk mengatasi efek samping tersebut transplantasi punca di butuhkan sebagai pengganti sel-sel sumsum tulang belakang yang rusak.


Apabila sel kanker telah dinyatakan bersih, dokter yang menangani  akan tetap mengontrol kesehatan kamu, karena yang harus kamu tahu sel kanker ini bisa tumbuh kembali beberapa tahun kemudian.

Untuk memperkirakan prognosis kanker, dokter umumnya akan melakukan prediksi angka harapan hidup pasien dalam 5 tahun, setelah terdeteksi. Pasien sarkoma Ewing usia dini dengan kanker yang belum menyebar (stadium 1-2) memiliki harapan hidup dalam 5 tahun sebesar 70 persen. Prognosis sarkoma Ewing lebih buruk jika kanker sudah menyebar ke bagian tubuh lainnya (stadium 3-4). Harapan hidup dalam 5 tahun untuk pasien sarkoma Ewing stadium 3-4 selama 5 tahun adalah sekitar 15-30 persen.

Sabtu, 05 Agustus 2017

Gejala Kanker Prostat.






Prostat adalah kelenjar kecil di panggul pria yang merupakan bagian dari sistem refroduksi, prostat terletak di bawah kantung kemih di depan rektum. Prostat bertugas membantu menghasilkan cairan yang menyuburkan dan melindungi sperma ketika terjadi ejakulasi, prostat mengeluarkan cairan itu menuju uretra cairan yang di keluarkan akan mengalir bersama dengan sperma sebagai air mani.

Seperti jenis kanker lainnya, kanker proetat di akibatkan oleh pertumbuhan sel-sel yang abnormal yang terjadi pada kelenjar prostat. Pada tahap pertama kanker prostat tidak akan menimbulkan gejala apapun. gejala akan terlihat jika pembengkakan prostat telah mempengaruhi uretra dan di saat itu kanker sudah menyebar.

Namun di bawah ini ada beberapa gejala yang sering terjadi pada penderita kanker prostat :
  • Lebih sering buang air kecil, terutama saat malam hari
  • Merasa nyeri atau butuh waktu lama saat buang air kecil
  • Terdapat darah dalam air kencing atau air mani
  • Tekanan air kencing berkurang
  • Air kencing keluar saat batuk atau tertawa
  • Tidak mampu kencing sambil berdiri
  • Disfungsi ereksi

Pada dasarnya prostat sama dengan anggota tubuh lainnya yang akan tumbuh seiring dengan berjalannya usia. Jika anda merasakan gejala di atas bisa di katakan kanker prostat anda masih dalam tahap wajar, namun jika anda mengalami gejala seperti di bawah ini ada kemungkinan kanker anda telah berlanjut ke tahap yang lebih parah, berikut gejalanya :
  • Penurunan berat badan
  • Kehilangan selera makan
  • Rasa sakit pada tulang terutama punggung bagian bawah, paha dan pinggul
  • Mual dan muntah
  • Konstipasi
  • Merasa sakit atau kaku pada bagian panggul, punggung bawah, paha atas, atau pada tulang di sekitarnya
  • Kelemahan atau kelumpuhan pada tubuh bagian bawah.


Sementara untuk penyebab munculnya kanker prostat, sampai saat ini para ahli belum bisa memastikan penyebab pastinya, Tapi pada tingkat awal kanker prostat bisa di akibatkan oleh perubahan DNA sel prostat normal, kebanyakan penderita kanker prostat di alami oleh pria yang berusia sekitar 65 tahun.

Selain usia di bawah ini ada beberapa faktor yang meningkatkan resiko anda terkena kanker prostat.
  • Riwayat kesehatan keluarga. Jika ada keluarga laki-laki yang menderita kanker prostat atau wanita yang menderita kanker payudara, risiko Anda untuk terkena kanker prostat akan meningkat.
  •  Makanan. Mengonsumsi makanan yang mengandung kalsium tinggi terlalu sering, juga bisa meningkatkan risiko terkena kanker prostat.
  • Obesitas. Kelebihan berat badan meningkatkan risiko seorang laki-laki terkena kanker prostat.
  • Ras. Kanker prostat lebih berisiko untuk menimpa pria yang berasal dari ras Afrika-Amerika dan Karibia.
  • Lokasi. Kasus kanker prostat lebih banyak ditemui di belahan Amerika Utara, Eropa Barat Laut, Australia dan Kepulauan Karibia.
  • Perubahan gen. Beberapa perubahan gen yang diwariskan bisa meningkatkan rsiko terkena kanker prostat.
  • Beberapa jenis makanan. Pria yang sering mengonsumsi daging merah atau produk susu tinggi lemak akan memiliki risiko terkena kanker prostat sedikit lebih tinggi daripada pria yang hanya sedikit mengonsumsi kedua jenis makanan tersebut.
  • Paparan bahan kimiawi.
  • Peradangan prostat. Beberapa studi menyebutkan bahwa peradangan prostat berhubungan dengan meningkatnya risiko kanker prostat.
  • Merokok, sudah bukan hal aneh lagi kalau kebiasaan merokok dapat menimbulkan berbagai jenis penyakit terutama adalah kanker, kanker prostat yang anda idap bisa jadi karena kebiasaan anda yang belum bisa berhenti merokok.
  • Penyakit menular seksual, seperti gonorea atau klamidia mungkin bisa meningkatkan risiko terkenan kanker jenis.
  • Vasektomi. Pria yang menjalani prosedur vasektomi memiliki risiko kanker prostat lebih tinggi.


Semoga penjelasan di atas bisa memberi manfaat, kunci dari kesehatan manusia adalah berpikir positive dan selalu lakukan pola hidup sehat jauhi alkohol, narkoba, dan yang paling penting untuk menjaga  kesehatan area organ intim baik wanita maupun pria jauhi prilaku seks bebas yang dapat kapan saja akibatnya dapat menyerang anda.